Alat Kontrasepsi Untuk Remaja? Begini Penjelasan Kemenkes...
Sumber: Canva.com

Health / 6 August 2024

Kalangan Sendiri

Alat Kontrasepsi Untuk Remaja? Begini Penjelasan Kemenkes...

Aprita L Ekanaru Official Writer
653

Kesehatan reproduksi remaja adalah topik penting yang sering kali disalahpahami. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Kesehatan 17 Tahun 2023 memberikan panduan baru yang harus kita pahami dengan seksama. Mengapa penting untuk membicarakan ini? Karena kesehatan reproduksi remaja tidak hanya tentang fisik, tetapi juga tentang pendidikan dan moral.

PP 28 Tahun 2024 secara eksplisit mengatur pengadaan alat kontrasepsi bagi siswa dan remaja. Namun, penting untuk dicatat bahwa peraturan ini tidak mengharuskan semua remaja menggunakan kontrasepsi. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, menegaskan bahwa pelayanan kontrasepsi hanya diperuntukkan bagi remaja yang sudah menikah dan dalam kondisi tertentu, untuk menunda kehamilan.

"Kondom tetap untuk yang sudah menikah. Usia sekolah dan remaja tidak perlu kontrasepsi. Mereka harusnya abstinensi atau tidak melakukan kegiatan seksual," jelas dr. Nadia kepada detikcom pada Senin (5/7/2024).

Peraturan ini menggarisbawahi pentingnya memberikan edukasi kesehatan reproduksi kepada siswa dan remaja. Pasal 103 ayat 4 menyebutkan bahwa selain alat kontrasepsi, edukasi mencakup pengetahuan tentang sistem reproduksi, fungsi, serta prosesnya. Edukasi ini juga meliputi informasi tentang perilaku seksual berisiko dan dampaknya, pentingnya keluarga berencana, dan kemampuan melindungi diri dari tindakan hubungan seksual yang tidak diinginkan.

Pendidikan ini dapat diberikan melalui bahan ajar di sekolah dan kegiatan di luar sekolah, sesuai dengan ayat 2 dari pasal yang sama. Proses pemberian edukasi ini harus memperhatikan privasi dan kerahasiaan, serta dilakukan oleh tenaga medis, tenaga kesehatan, dan konselor yang kompeten.

Sebagai umat Kristen, kita diajarkan untuk menghargai tubuh kita sebagai bait Allah dan menjaga kesuciannya. Ini berarti kita harus memahami pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan menjaga moral kita. Melalui peraturan ini, diharapkan siswa dan remaja dapat lebih memahami pentingnya menjaga diri dan membuat keputusan yang bijaksana sesuai dengan nilai-nilai kekristenan.

Mengapa kita perlu mendukung edukasi ini? Karena sebagai masyarakat yang peduli, kita memiliki tanggung jawab untuk melindungi generasi muda dari risiko kesehatan reproduksi dan memberikan mereka pemahaman yang benar. Dengan demikian, kita turut berperan dalam menciptakan masyarakat yang sehat dan berakhlak mulia.

 

BACA JUGA:

Temukan Solusi Stunting dengan Buku Resep MP-ASI Kemenkes 2024

7 Pilihan Makanan Bergizi untuk Ibu Hamil Beserta Manfaatnya

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami